Narsis di Koran

 Tuesday, 26 Juny 2012,.. Hmm,… hari ini aku bahagia sekali karena tulisanku pertama kalinya dimuat di surat kabar (Kompas). Itu berarti satu target dalam hidupku sudah tercapai lagi. Setelah sekian lama berjuang akhirnya dimuat juga,.. saking bangganya etika baru dapet informasi dari temenku aku langsung muter-muter cari Koran untuk membuktikan benar gak informasi tersebut,. Eh ternyata benar. Alhamdulillah deh klo gtu,…
Yang paling menarik ketika pengiriman bingkisanya. Tiap tulisan yang dimuat di rubric tersebut pasti dapet bingkisan. Biasanya biasanya dipeketkan dan baru nyampai di tujuan sekitar seminggu dan kebetulan pas pengiriman paket tersebut nyampai rumah, aku tidak dirumah. Sehingga bingkisan tersebut salah alamat. Mungkin itu salahku juga sih ngasih arahan rumahku gak lengkap. Waktu itu aku bilang bahwa rumahku warna kuning dan kebetulan tetanggaku yang rumahnya jarak 2 rumah dariku juga rumahnya baru di cat warna kuning. Setahuku yang catnya warna kuning Cuma rumahku, eh malah tetanggaku juga rumahnya warna kuning, jadinya paketnya nyasar deh kesana. Padahal aku sudah ditelfon pengirim paketnya 2 kali, dia Tanya tentang keadaan rumah dan kebetulan rumah tetanggaku itu juga keadaannya sama seperti rumahku, Sepi tidak ada orang, Catnya warna kuning, Sebelah utara jalan, dan depan rumahnya ada tanaman bunga, Persis seperti rumahku. Sehingga peket tersebut di titipkan di tetanggaku yang satu lagi disebelah barat rumahku jaak 1 rumah dan disebelah timurnya pas rumah kuning tadi. Dan yang menarik lagi, tetanggaku yang menerima paket tersebut sudah tua, jadi beliau terkejut setelah bingkisan paket tersebut dititipkan kepadanya, (Hmm,.. Mungkin karena sekarang ni banyak beredar paket yag berisi BOM, shngga beliau takut menerimanya). Ketika paket tersebut mau diserahkan beliau takut, akhirnya bungkus paket tersebut disobek, dan beliau tahu bahwa isinya Cuma baju. Ketika beliau disuruh tanda tangan beliau juga sempet ragu, tp akhirnya tanda tangan juga. Pas petugasnya mau pulang akhirnya aku nyampai rumah setelah kebut-kebutan untuk pulang, dan aku sempet bertemu dengan petugas paket tersebut dan kita saling minta maaf karena merasa sama-sama salah. Dia salah ngantar paket dan aku salah karena kurang lengkap nyebutin alamat.
Hmmm,……. Sebetulnya sih itu semua salahku, soalnya aku bilang kalau rumahku warna kuning, padahal rumahku warnanya Orange, dan yang memang benar-benar warna kuning adalah rumah tetanggaku tadi, hehehe,.. maaf pak pengantar paket,.. mungkin aku agak buta warna dikit,. Ckckck,.. ^_^”

Akhirnya aku punya 1 topi kompas, 3 baju kompas dan 1 jaket kompas dari kenang-kenangan peatihan jurnalistik kemari dan kenang-kenangan karena tulisanku dimuat.
Alhamdulillah,….. ^_^”

Pelatihan Jurnalistik

        Friday, 18 may 2012. Hari ini dikampus ada kegiatan training jurnalistik yang diselenggarakan oleh organisasi jurnalistik di kampusku. Acara ini bekerjasama dengan pihak Kompas Jakarta dan kebetulan yang menjadi ketua acara kegiatan tersebut adalah aku. Hmm,… butuh perjuangan memang,.. menyelenggarakan acara besar seperti itu.

     Perjuangan untuk mempersiapkan semua itu sungguh sangat berat. Mulai dari menentukan tempat latihan hingga persiapan lainnya. Namun yang paling berat adalah mencari tempat untuk acara tersebut. Mondar-mandir bolak-balik sampai hamper putus asa. Semula ditempat A, tp ada yang tidak setuju. Kemudian pindah ditempat B di daerah pegunungan, tp tempatnya mau direnovasi. Kemudian pindah lagi dipegunungan agak ke bawah di tempat C, tp pemiliknya sulit dihubungi sampai ditelfon beberapa kali. Pindah lagi di tempat D, tp para seniorku gak setuju karena gedung tersebut milik partai politik, padahal sudah di ACC. Terpaksa muter-muter cari tempat lagi. Dapet tempat lagi di gedung balai desa E, tetapi setelah dipertimbangkan ternyata tempatnya tidak efektif. Cari tempat lagi muter-muter gak dapet, akhirnya keputusan terakhir ditempat D karena sudah di ACC,. Eh malah pas hari H-nya, ketika pembukaan pembinaku minta acara tersebut diadain di Kampus di gedung rektorat. Huh,.. padahal barang-barang sudah di antar ke tempat D dan angkot untuk mengangkut peserta sudah disiapkan terpaksa semua dibatalkan. Akhirnya acara tersebut kami selenggarakan di Kampus dengan Jaminan konsekuensi di tanggung Pembina. Tapi memang benar kita dapat jaminan dari Pembina, waktu itu hampir saja acara kita disuruh bubarkan dan disuruh pindah oleh pegawai bagian Umum karena acara tersebut dianggap mengganggu pegawai direktorat dengan alasan listriknya tidak kuat. Untung aku lansung telfon Pembina, akhirnya bisa diatasi juga dan acara dapat berjalan sampai selesai digedung tersebut. sampai hari minggu jam 9 acaranya baru selesai, sempet diluar perkiraan sih, tp gak papa, yang penting lancar.


Sungguh memang perjuangan yang melelahkan,… (Klo gk percaya liat ja foto diatas, fotoku sangat tidak ada ekspresinya gara-gara 3 hari 3 malam gk tidur). Tp tu semua terobati dengan suksesnya acara tersebut dan aku dapet 2 bingkisan dari pemateri kompas, yang satu memang jatahnya sebagai panitia, yang satu lagi khusus  ketua panitia,.. hehehe,…
Tapi perjuangan belum berakhir disitu,. Perjuangan masih berlanjut di pembuatan LPJnya. Walaupun kampus sudah libur, tp aku harus pergi kekampus terus untuk menyelesaikan LPJ tersebut. Sempet muter-muter berulang kali karena banyak kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan LPJ tersebut, selain itu juga karena pihak kampusnya sendiri baru sibuk-sibuknya nyiapin untuk penerimaan mahasiswa baru sehingga sulit untuk ditemui. Sampai aku nulis ini pun uang LPJnya masih belum cair, padahal ini sudah tanggal 17 juli 2012 yang berarti sudah hamper 2 bulan. Hmm,.. semoga Allah memberi kelancaran, Amiin….